Denpasar, Selasa 14 Mei 2024, Rombongan Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN), yang terdiri 147 mahasiswa dan 6 dosen pembimbing lapangan yaitu Dr. Retno Pangestuti, M.Psi.Psikolog, Triyono, M.Si, Dr. Ernawati, M.Si., Dr, Gadis Deslinda, M.Psi. Psikolog., Azzah Nilawati, MA, dan Ayatullah Kutub Hardew, M.Psi., Psikolog., melanjutkan kunjungan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali. Rombongan diterima dengan baik oleh BNN Provinsi Bali.
Kunjungan bertujuan untuk memahami lebih dalam program pencegahan dan proses rehabilitasi sosial yang dijalankan oleh BNN Bali. Kunjungan dimulai dengan room tour yang dipandu pegawai BNN Bali yang dilakukan secara kelompok atau kelas. Mahasiswa diajak melihat berbagai bagian dalam fasilitas BNN, yang meliputi proses rehabilitasi gratis dengan jaminan data privasi yang aman. Salah satu poin penting yang dijelaskan adalah bahwa mereka yang menjalani rehabilitasi di BNN tidak akan ditindak hukum.
BNN menekankan pentingnya melapor diri sebelum ditangkap untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Dalam penjelasan tersebut, disampaikan bahwa tingkat adiksi narkoba bertahap mulai dari rekreasional hingga kecanduan. Tahapan-tahapan ini dijelaskan secara rinci oleh para ahli dari BNN. Ditekankan pula bahwa seseorang yang menggunakan narkoba tidak bisa sembuh total, tetapi dapat pulih. Meskipun begitu, ada kemungkinan beberapa persen untuk kambuh. Proses rehabilitasi di BNN mencakup asesmen yang melibatkan dokter, psikolog, dan polisi (penyidik) untuk menentukan apakah seseorang adalah pecandu atau pengedar. Aktivitas ini sangat penting karena segala tindakan mereka akan di-tracking untuk memastikan penanganan yang tepat.
Setelah rehabilitasi, BNN memiliki program pasca-rehabilitasi di mana para mantan pengguna tetap dipantau. Program pasca-rehab ini mencakup berbagai pelatihan vokasional seperti bengkel, tanaman, dan budidaya, yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Selain itu, BNN menekankan pentingnya dukungan keluarga dan menjaga agar para mantan pengguna tidak kembali ke lingkungan negatif sebelumnya. Adapun modus operandi yang sering digunakan untuk memperkenalkan narkoba juga dibahas, termasuk pemberian tester gratis sebanyak satu atau dua kali untuk mencoba. BNN Bali juga menjelaskan peran penting mereka dalam pencegahan, pemberdayaan masyarakat, serta program-program lain yang mendukung upaya memerangi narkoba.
Ketua rombongan, yang juga Ketua Jurusan Psikologi dan Psikoterapi, Dr. Retno Pangestuti, M.Psi.Psikolog saat sambutan kunjungan mengucapkan terima kasih atas sambutan dan penjelasan yang diberikan oleh BNN Bali. Beliau juga menyatakan harapan agar kunjungan ini dapat membuka jalan untuk kerjasama lebih lanjut antara UIN Raden Mas Said dan BNN Bali dalam penelitian dan pengembangan program rehabilitasi serta pencegahan narkoba. (Tj)