Sukoharjo, Rabu, 06 Maret 2024 Himpunan Mahasiswa Psikologi Islam 2024 (HMPS PI) UIN Raden Mas Said Surakarta mengadakan Seminar Nasional yang bertemakan “Unvelling the Contrast between Self-Love Versus Self-Centeredness” yang bertempat di Aula SBSN lantai 1 UIN Raden Mas Said Surakarta dengan dihadiri 150 peserta. Narasumber sumber seminar adalah Endah Ayu Pamungkas, M.Psi., Psikolog (Psikolog, Trainner, Asesor) dan Dr. Ernawati, M.Si. (Dosen Psikologi Islam UIN Raden Mas Said Surakarta).
Acara ini dibuka oleh MC non-formal pada pukul 08.00 WIB, pada sesi ini ada 2 penampilan dari mahasiswa/i PI yakni akustik dan tari. Kemudian berlanjut ke sesi formal yang dipandu oleh MC formal dengan susunan acara yaitu pembukaan, tilawah, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Psikologi Islam, lalu sambutan-sambutan yang terdiri dari ketua pelaksana Melia Desta Kusuma, Ketua Umum saudari Adzillina Zam Zam Desertyarani, dan yang terakhir Wakil Dekan 3 Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Dr. H. Lukman Harahap, S.Ag., M.Pd sekaligus mengumumkan adanya Psychisfest dan membuka acara seminar.
Ketua HMPS Psikologi Islam Adzillina Zam Zam Desertyarani dalam sambutannya menyebut Seminar Nasional (SEMNAS) dengan tema ini merupakan program kerja divisi PPSDM HMPS PI. Salah satu tujunnya adalah mengetahui bagaimana memahami perbedaan self-love (cinta diri sendiri) dan self centeredness (egoisme) menjadi esensial serta krusial. Dikarenakan keduanya merupakan dua hal yang rumit dan tak lepas dari kehidupan kita, maka penting mengupas serta menyelaminya perbedaan keduanya.
Selanjutnya acara seminar di pandu oleh saudari Ramadhani Fitrian Ashari (Demisioner Ketua DEMA FUD), pemaparan materi di isi terlebih dahulu oleh Dr. Ernawati M.Si kemudian disambung dengan pemaparan dari Ibu Endah Ayu Pamungkas, M.Psi., Psikolog yang merupakan seorang trainer, psikolog, dan asesor.
Endah Ayu Pamungkas, M.Psi., Psikolog dalam paparannya menyebut Self love merupakan kondisi ketika kita dapat menghargai diri sendiri dengan cara mengapresiasi diri saat kita mampu mengambil keputusan dalam perkembangan spritual, fisik, dan juga psikologis. Sedangkan Self centeredness adalah segala sesuatu yang berpusat pada dirinya sendiri. Self centeredness lebih berfokus pada diri sendiri tanpa memperhatikan keperluan/perasaan orang lain. Melibatkan egosentris yang berlebihan dimana individu menempatkan diri sendiri ke berbagai hal tanpa melihat perspektif orang lain. Kurangnya empati terhadap orang lain atau tidak peduli dengan perasaan dan keperluan orang lain. Dan hal ini dapat menyebabkan konflik dalam hubungan. Self love merujuk pada kecintaan, penghargaan,yg diberikan kepada diri sendiri yang melibatkan pemahaman dan penerimaan diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bersifat positif dan seimbang, memahami keperluan diri, merawat diri, dan menjaga kesehatan mental serta emosi. Penghargaan terhadap orang lain, tidak hanya diri sendiri. Pemeliharaan keseimbangan antara diri sendiri dengan orang lain (batasan yang jelas).
Adapun Dr. Ernawati M.Si menyampaikan bahwa Self esteem (harga diri) merupakan hasil evaluasi kita terhadap diri sendiri. Termasuk mengetahui hal apa saja yang bisa dengan baik kita lakukan dan mana yang kurang dikuasai. self esteem terdiri dari dua komponen: kepercayaan diri kita menghadapi tantangan hidup dan self respect atau keyakinan kita berhak memperoleh kebahagiaan, cinta dan kesuksesan. Terlalu fokus pada self esteem bisa mengakibatkan munculnya rasa congkak. Self esteem yang sehat berarti merasa nyaman dengan diri sendiri, bukan merasa lebih sempurna dari orang lain. Self esteem yang positif muncul dari kebanggaan atas kemampuan yang dikuasai.Dari self esteem yang positif maka kita akan memiliki rasa kepercayaan diri (self confident) yang tinggi.
Setelah penyampaian materi dilanjut dengan sesi tanya jawab antar pemateri dan peserta. Kemudian pemberian kenang-kenangan kepada moderator, pemateri dan penanya pada acara seminar nasional. Pukul 11.30 WIB acara telah selesai dan sesi foto bersama.(Adzillina)