Surabaya, Senin (13/5) - Program Studi Psikologi Islam UIN Raden Mas Said Surakarta siap bekerjasama dengan Psikologi UIN Sunan Ampel dalam penyelengaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, bidang Psikologi. Demikian salah satu butir Memorandum of Agreement (MoA) yang ditandatangani Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. H Kholilurrohman, M.Si dan Dekan Fakultas Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Sunan Ampel Surabaya, Dr. phil. Khoirun Niam di Aula Lantai 2 Gedung Fakultas Psikologi dan Kesehatan UINSA. Penandatanganan MoA ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan kunjungan Kerja Lapangan (KKL) Prodi Psikologi Islam Tahun 2024 disaksikan pejabat fakultas dan pengelola prodi kedua fakultas dan Prodi serta mahasiswa Psikologi Islam UIN Raden Mas Said Surakarta.
Dr. phil. Khoirun Niam, Dekan Fakultas Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Sunan Ampel Surabaya saat memberikan sambutan selamat datang mengungkapkan UINSA mengapresiasi kunjungan studi kuliah kerja lapangan yang dilakukan Prodi Psikologi Islam UIN Raden Mas Said Surakarta dan siap berkolaborasi dalam ranah Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama di bidang Psikologi. Hal senada juga disampaikan oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Dr. H Kholilurrohman, M.Si mengatakan UIN Sunan Ampel sebagai salah satu PTKIN tertua di Jawa, maka dengan pengalaman dalam pengembangan ilmu-ilmu keislaman, termasuk psikologi dan psikologi Islam, pilihan kunjungan ke UINSA adalah tepat. MoA yang ditandatangani ini menjadi langkah awal dalam memperkuat kolaborasi antara kedua institusi terkemuka di Jawa Tengah dan Jawa Timur ini dalam bidang Psikologi, misalnya tentang riset kolaboratif dalam upaya peningkatan kesadaran terhadap kesehatan mental masyarakat muslim nusantara.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi kuliah tamu oleh Dr. H Kholilurrohman, M.Si dan Dr. Dr. Nur Kafid, S.Th.I., M.Sc dan Triyono, M.Si di hadapan Mahasiswa Psikologi UINSA. Tema yang diangkat adalah Psikologi Akhlak: Tantangan dan Peluang Pengembangannya.
Kenapa psikologi Akhlak? Sebab Psikologi Islam bukanlah ilmu yang netral etik (terlepas dari etika) melainkan sarat akan nilai etik, maka kajian psikologi Islam perlu dikembangkan lebih dalam. Psikologi Akhlak menjadi salah satu wujud pengembangan dari psikologi Islam yang menitik beratkan pada konsep etika, moral, dan akhlak Islam. Etika berkaitan dengan adat dan kebiasaan manusia, bisa baik atau juga buruk. Moral terkait dengan ajaran kelakuan manusia, bisa baik dan buruknya atau penilaian akan tingkah laku manusia yang berkaitan dengan nilai-nilai yang berlaku di dalam kehidupan. Berkaitan dengan akhlak merupakan Tindakan atau perilaku manusia yang tanpa didasari oleh pertimbangan tertentu. Akhlak juga terkait dengan sikap dalam diri seseorang yang menjadi kebiasaan dan bisa mengarah pada suatu perbuatan. Jika Etika berbicara soal ilmu yang bersumber pada adat istiadat. Moral berupa nilai dan, maka akhlak berupa perangai yang bersumber pada Al-Qur’an dan sunnah.
Dalam konteks Psikologi Islam UIN Raden Mas Said Surakarta, psikologi akhlak dikembangkan melelui penguatan pada scientific vision Program Studi yang kemudian diturunkan ke dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan dan iklim akademik di Prodi Psikologi Islam. Pada bidang Pendidikan dan Pengajaran, selain ada mata kuliah khusus Psikologi Akhlak (2 SKS). Integrasi dengan semua mata kuliah, penciptaan iklim akademik yang mencerminkan penerapan akhlak Islam. Roadmap Penelitian dan Pengabdian dosen dan Mahasiswa dengan memiliki fokus pada kajian psikologi Islam atau psikologi akhlak.
Pada saat yang sama, 147 Mahasiswa Psikologi Islam dengan didampingi oleh DPL KKL prodi Psikologi Islam mengikuti penjelasan tentang pengembangan keilmuan psikologi dan budaya organisasi yang dilakukan di Fakultas Psikologi UINSA. Dalam kesempatan tersebut disampaikan tentang penyusunan alat ukur psikologi, mencakup modifikasi, adaptasi, dan pembuatan alat ukur yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal. Kemudian room tour, melihat langsung bermacam fasilitas laboratorium psikologi yakni laboratorium psikometri, laboratorium konseling, laboratorium psikologi perkembangan, dan laboratorium psikodiagnostik. (TJ)