14 June 2024

Sambut PPL/Magang Tahun 2024, Prodi Psikologi Islam Adakan Pembekalan Akademik

 

Sukoharjo, Selasa, 14 Juni 2024 bertempat di  di Aula FUD lt.2, Prodi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said menyelenggarakan Kegiatan Pembekalan Akademik Praktik Pengalaman Lapangan/Magang Prodi Psikologi Islam 2024. Tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah Facing Life's Challenges with Agility; "Internship Preparation for Islamic Psychology Students" dengan nara sumber yang merupakan alumni Psikologi Islam yaitu Rina Safitri Lastriningrum, S.Psi, Staff HR Officer Syariah Hotel Solo dan Arief Budiman, S. Psi, Staff HRD PT. Duta Yunior Manunggal. Hadir dalam kegiatan ini adalah Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Psikologi Islam dan mahssiswa calon peserta magang Psikologi Islam Angkatan 2021/2022.

Ketua Jurusan Psikologi dan Psikoterapi, Dr. Retno Pangestuti, M.Psi.,Psikolog, saat memberikan sambutan menyampaikan bahwa Program Praktik Lapangan (PPL) adalah bagian esensial dalam pendidikan Psikologi, memungkinkan mahasiswa menerapkan teori dalam praktik nyata. Khususnya dalam Psikologi Klinis, tantangan utama adalah menangani kasus nyata yang kompleks. Pembekalan kali ini berfokus pada tantangan kerja di era globalisasi yang menuntut adaptasi dan kesiapan mental lebih. Globalisasi membawa ketidakpastian, tetapi juga peluang, di mana psikolog berperan penting dalam membantu individu menghadapi tekanan dan kecemasan. Menurut Bu Eno, Sapaan akrab beliau, PPL bukan sekadar tugas administratif. Mahasiswa diharapkan bisa menghubungkan teori dengan praktik kerja, dan menjadikan PPL sebagai kesempatan menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan. “Manfaatkan PPL untuk pengalaman berharga, termasuk penelitian untuk skripsi, dan jaga akhlak dalam setiap tugas. Ini adalah langkah awal penting dalam menyelesaikan kuliah dengan baik, ” tegas Dr. Retno.

Sambutan senada juga disampaikan Wakil Dekan I, Dr. Nur Kafid, S.Th.I., M.Sc. Beliau menyampaikan di era globalisasi yang pesat, kita dihadapkan pada tantangan besar. Terlepas dari apakah kita menolak atau menerima perubahan, globalisasi tetap berdampak kuat. Peran psikolog, terutama di bidang Psikologi Industri dan Organisasi, sangat krusial dalam menghadapi tekanan mental akibat ketidakpastian. Mereka membantu individu dan organisasi mengurangi kecemasan yang bisa menyebabkan depresi, serta beradaptasi dengan situasi saat ini. Psikolog harus mampu multitasking dan menghadapi tantangan kompleks dengan kesiapan mental dan fisik. PPL adalah kesempatan untuk memahami dunia kerja yang sebenarnya dan mempersiapkan diri secara mental dan fisik. Ini juga momen untuk mengaplikasikan teori perkuliahan dalam praktik nyata dan penting untuk penelitian skripsi. Komunikasi yang baik dengan jaringan di PPL dan pemilihan topik relevan untuk tugas akhir sangat penting. “PPL harus dimanfaatkan secara maksimal sebagai langkah awal dalam menyelesaikan kuliah dengan sukses, dan bukan hanya formalitas,” imbuhnya.

Korprodi Psikologi Islam, Triyono , S.Sos.I , M.Si  saat memberikan materi pengantar pembekalan PPL 2024 menyebut bahwa Program Praktik Lapangan (PPL) bertujuan memberikan pengalaman langsung di berbagai bidang seperti konsultan SDM, asisten psikolog, konselor pendidikan, penyuluh/psikoedukator, konten kreator, dan wirausahawan islami. PPL berlangsung 1 bulan dengan tiga bulan persiapan awal, diikuti oleh pelaksanaan, laporan, dan ujian. Jika tempat magang belum didapat, penempatan akan diurus oleh program studi. Penting untuk menjaga etika, menyesuaikan diri dengan aturan tempat magang. Beliau juga menjabarkan timeline PPL yaitu 15 Juni merupakan  Pembekalan  dan finalisasi lokasi, 5 Agustus - 4 September merupakan Pelaksanaan PPL,  5 - 21 September mahasiswa mulai penyusunan laporan, dan terakhir 23 - 30 September yaitu Ujian dan penilaian. Namun demikian, waktu pelaksanaan magang akan sangat menyesuaikan dengan kesiapan di lembaga magang.

Dengan dimoderatori oleh Alumni Psikologi Islam angkatan 2018, Aditya Putra Dermawan S.Psi., pada sesi penyampaian materi pembekalan disampaikan oleh pemateri pertama yaitu Rina Safitri Lastriningrum, S.Psi. Mbak Rina menyampaikan bahwa pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah merupakan dua proses krusial dalam konteks manajemen dan konseling. Pengambilan keputusan melibatkan proses memilih tindakan tanpa kekerasan, yang sering kali dipengaruhi oleh bias-bias tertentu. Baik dalam keputusan individual yang diambil oleh pemimpin maupun melalui musyawarah dalam kelompok, penting untuk memahami pengaruh bias tersebut untuk meningkatkan efektivitas keputusan. Sementara itu, penyelesaian masalah adalah proses sistematis untuk menemukan solusi yang mendekati kebenaran atas suatu masalah. Prinsip-prinsip seperti fokus pada masalah yang dapat dipecahkan, penggunaan data yang valid, dan evaluasi solusi secara objektif, sangat penting dalam memastikan keberhasilan dalam mengatasi masalah yang kompleks. Faktor-faktor seperti motivasi, kepercayaan, dan emosi juga memainkan peran penting dalam proses ini.

Bagi seorang konselor, kerangka berpikirnya terbagi antara aspek kognitif dan afektif. Secara kognitif, konselor percaya pada potensi manusia untuk mengatasi masalah dengan menggunakan bimbingan dan konseling. Secara afektif, konselor memberikan dukungan emosional dan praktis kepada individu yang menghadapi masalah, dengan tujuan untuk membantu mereka menemukan solusi yang tepat dan dapat diterima

Materi kedua disampaikan oleh Arief Budiman, S.Psi yang menyampaikan Mahasiswa Psikologi Islam di Indonesia Emas 2045 disiapkan untuk menghadapi tantangan masa depan yang berbeda dari dunia kerja saat ini. Menurut World Economic Forum (WEF), terjadi pergeseran signifikan dalam pembagian kerja antara manusia dan mesin, dengan prediksi jam kerja manusia turun dari 71% menjadi 58% pada tahun 2025. Meskipun otomatisasi dapat menggantikan 75 juta pekerjaan, diperkirakan akan muncul 133 juta pekerjaan baru. Keterampilan seperti Problem Solving, Leadership, Public Speaking, dan Emotional Intelligence (EQ) dianggap krusial untuk sukses di masa depan.

Mahasiswa juga diajak untuk merenungkan pertanyaan tentang pentingnya terlihat kompeten, apakah kecerdasan manusia ditentukan sejak lahir, dan apakah sifat dasar manusia dapat diubah. Untuk bertahan dan berkembang, mereka disarankan untuk mengembangkan Growth Mindset, membangun jaringan dan personal branding yang kuat, serta mengasah keterampilan komunikasi efektif seperti public speaking. Sebagai tips akhir, konsistensi dalam latihan, penerimaan umpan balik dengan baik, eksplorasi teknik baru, dan penetapan tujuan pribadi dianggap krusial untuk terus berkembang dan berhasil menghadapi tantangan di masa depan.

Dalam Sesi Tanya jawab ada tiga penanya yaitu Suci, yang bertanya tentang penempatan magang dan tantangan dalam PPL untuk mengurangi masalah. Andriani, yang menanyakan keterampilan yang dibutuhkan sebelum memasuki karir HR. Nufi, yang tertarik dengan cara HRD menangani keputusan yang salah dan konsep problem solving dalam HR.

Mbak Rina menjelaskan bahwa pekerjaan awal HRD fokus pada administrasi seperti manajemen absensi dan pemahaman hukum ketenagakerjaan. Dia menekankan pentingnya soft skill seperti public speaking dan kemampuan teknis seperti kepemimpinan tim, serta berpartisipasi dalam organisasi untuk melatih keterampilan. Dia juga menyarankan untuk terus belajar dan memiliki empati dalam menghadapi perbedaan.

Mas Arif memberikan tips tentang mencari info lowongan, mengembangkan keterampilan, dan pentingnya networking. Dia membagikan pengalaman pribadinya sebagai barista dan pemilik kedai yang membantunya memahami manajemen. Dia menekankan pentingnya kesiapan untuk mengorbankan sesuatu demi mencapai kesuksesan. Kesimpulan dari jawaban pemateri menegaskan pentingnya persiapan, belajar terus menerus, mengasah keterampilan interpersonal, dan kesiapan menghadapi tantangan dalam karir di masa depan.

Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan moderator dan pemateri dilanjutkan foto bersama. (Desi)

 

Sambut PPL/Magang Tahun 2024, Prodi Psikologi Islam Adakan Pembekalan Akademik