Geyzha Salmanova*
Akhlak merupakan konsep yang utama dalam islam. Jika dibandingkan dengan semua makhluk Allah SWT, maka manusia seharusnya memiliki akhlak yang baik. Ini disebabkan oleh fakta bahwa manusia memiliki akal dan sensasi yang memungkinkan mereka untuk memilih, menilai, dan membandingkan tindakan yang baik, buruk, dan salah dalam kehidupan sehari-hari. Tugas utama kedatangan Rasulullah SAW adalah untuk mendorong orang-orang ke arah ketakwaan dan akhlak yang baik. Dalam agama Islam, Rasulullah SAW adalah manusia sebagai suri teladan untuk semua orang dengan memberikan pelajaran teoritis dan praktis tentang akhlak yang baik.
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya hamba yang paling dicintai Allah ialah yang paling baik akhlaknya". Rasulullah memberikan ajaran akhlak untuk memperbaiki kehidupan umat yang pada saat itu ada dalam zaman kebodohan. Dalam kehidupan sehari-harinya, Rasulullah SAW, sebagai utusan Allah dan contoh bagi umat Islam, menunjukkan akhlak yang luar biasa seperti berbicara dengan sopan dan santun kepada siapapun, Rasulullah senantiasa memperhatikan sekelilingnya dengan mengucapkan salam pada siapapun yang beliau temui, beliau juga menghargai akan adanya perbedaaan dengan memperlakukan semua orang secara adil, dan beliau berbuat baik kepada tetangga, serta beliau menunjukkan sikap sabar dalam menghadapi cobaan dan kesulitan.
Melalui tindakan-tindakan kecil yang beliau lakukan setiap hari, beliau memberikan fondasi yang kuat bagi umat Islam untuk membangun akhlak yang baik. Sunnah beliau tidak hanya menjadi pedoman moral bagi umat Islam, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang yang menghargai nilai-nilai kebaikan, kesopanan, dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Pada saat ini, kita menyadari bahwa akhlak terlihat semakin sangat memprihatikan, terutama pada remaja-remaja di zaman sekarang dengan berbagai macam bentuk pergaulan. Oleh karena itu, tulisan ini berfokus pada pembahasan mengenai pembangunan akhlak yang dapat kita terapkan dengan memulainya dari hal-hal kecil di kehidupan sehari-hari.
Terdapat 2 pendekatan dalam mendefinisikan Akhlak yaitu secara bahasa dan istilah. Secara bahasa, kata Akhlak berasal dari bahasa arab yang berarti tingkah laku, tabiat, dan budi pekerti. Sedangkan secara istilah akhlak adalah suatu kehendak yang mendorong seseorang untuk memilih antara mana hal yang baik atau mana hal yang buruk. Adapun beberapa tokoh seperti al-Gazali, Abdullah Darroz, Ibnu Maskawaih, dan Ahmad Amin yang pakar di bidang Akhlak, memberikan definisi terkait akhlak yaitu dengan menyatakan bahwa akhlak adalah sifat yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perilaku untuk melakukan hal-hal atau perbuatan yang baik tanpa berpikir panjang (Rokayah, 2015).
Akhlak yang baik adalah akhlak yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan agama. Menurut Samsul Munir Amin dalam (Syukur, 2020), beberapa ulama mengatakan antara lain:
Oleh karena itu, yang dimaksud dengan akhlak yang baik adalah perilaku manusia yang baik dan disukai baik secara pribadi maupun sosial, serta sesuai dengan ajaran Allah SWT yang sudah tertanam dalam jiwa manusia. Dengan begitu, membangun akhlak yang baik penting untuk dilakukan, karena akhlak yang baik akan menjadikan kita sebagai pribadi yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan berbagai pilihan yang dapat mempengaruhi akhlak kita. Dari pilihan-pilihan tersebut, baik besar maupun kecil, dapat berdampak pada diri kita sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mempertimbangkan pilihan-pilihan yang akan kita buat, agar kita dapat mengambil pilihan yang sesuai dengan nilai-nilai akhlak yang baik. Salah satu langkah penting menuju akhlak yang baik adalah sadar akan kebaikan yang bermula dari hal-hal kecil. Salah satu contoh kecil yang dapat mencerminkan akhlak yang baik adalah sikap sabar dalam menghadapi tantangan di kehidupan sehari-hari. Ketika kita menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, seperti antrian panjang di supermarket atau terjebak kemacetan saat diperjalanan, kita sering kali memiliki pilihan untuk merespon dengan kesabaran atau kegelisahan. Kesabaran adalah hal utama dalam membangun akhlak yang baik, dan pelajaran ini dapat dimulai dari hal-hal sekecil itu.
Selain itu, kejujuran dalam segala hal juga termasuk hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari yang juga memainkan peran penting dalam membentuk akhlak yang baik seperti menepati janji, tidak berbohong tentang kesalahan yang kecil, atau bisa juga dengan memberi tahu teman jika mereka lupa akan sesuatu. Hal tersebut adalah contoh tindakan-tindakan kecil yang mencerminkan integritas dan kejujuran. Apabila prinsip - prinsip tersebut dipegang teguh, maka akan tumbuh menjadi karakter yang kuat dan jujur. Membantu sesama, meskipun dengan tindakan kecil, juga merupakan bagian penting dalam membangun akhlak yang baik seperti senyuman, kata-kata semangat, atau tindakan kecil lainnya yang dapat berdampak besar pada orang lain. Dalam menghadapi situasi sehari-hari, kita sering memiliki kesempatan untuk memberikan bantuan atau dukungan kepada mereka yang membutuhkannya seperti sikap empati dan kepedulian terhadap sesama, walaupun dalam bentuk yang sederhana, merupakan bentuk nyata dari akhlak yang baik.
Kita dapat melakukan banyak hal lain untuk membangun akhlak yang baik selain hal-hal yang telah disebutkan di atas. Kita dapat belajar dari orang - orang yang memiliki akhlak baik seperti orang tua, guru, atau tokoh agama. Kita juga dapat membaca buku - buku atau artikel yang membahas tentang bagaimana menjadi orang dengan akhlak yang baik. Kita akan menjadi individu dengan akhlak yang mulia dengan membiasakan diri untuk melakukan hal-hal kecil yang baik. Akhlak yang baik ini akan membuat kita bahagia dan membuat orang lain bahagia.
Jika kita mulai membangun akhlak yang baik dari hal-hal kecil yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, itu akan memiliki banyak efek positif seperti terjalinnya hubungan yang lebih baik dengan orang lain yang ada di sekitar. Mereka akan merasa nyaman jika kita berbicara dengan sopan, menghormati orang lain, dan menghindari perkataan yang menyakiti mereka. Selain itu, hubungan kita dengan teman, keluarga, dan yang lainnya akan lebih harmonis dan penuh kasih sayang. Kemudian dapat meningkatkan rasa percaya diri dengan melakukan tugas-tugas kecil dengan disiplin dan tanggung jawab, kita akan merasa lebih percaya diri tentang diri kita sendiri, dan dengan rasa percaya diri yang meningkat, kita akan lebih mampu menghadapi tantangan dengan lebih positif.
Kita juga dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, seperti membuang sampah dengan benar, yang akan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, yang bermanfaat untuk orang lain dan alam sekitar, serta untuk kita sendiri. Kita juga akan memiliki perasaan bahagia dan puas, ketika kita membantu orang lain, baik dengan memberikan bantuan atau sekadar senyuman, kita dapat merasa bahagia dan puas. Kebaikan yang kita berikan juga akan kembali kepada kita dalam bentuk kebahagiaan pribadi. Membutuhkan waktu yang lama untuk membangun akhlak yang baik, kita perlu terus berlatih dan membiasakan diri untuk berbuat baik. Akibatnya, akhlak yang baik akan menjadi bagian dari diri kita dan tercermin dalam setiap tindakan kita.
Terdapat berberapa tips untuk membangun akhlak yang baik seperti memulainya dengan hal-hal yang sederhana dan mudah dilakukan, jangan memaksakan diri untuk melakukan tugas yang terlalu sulit atau berat, kemudian konsisten dalam melakukan hal-hal kecil tersebut dan jangan ragu untuk meminta bantuan orang lain. Jika kita merasa kesulitan untuk membangun akhlak yang baik, kita dapat meminta bantuan dari orang-orang yang kita percayai seperti orang tua, teman dekat, bahkan guru sekalipun, serta yang lain sebagainya. Kesadaran untuk selalu berbuat baik akan tumbuh seiring dengan konsistensi kita dalam melakukannya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa membangun akhlak yang baik adalah suatu proses yang dimulai dengan tindakan kecil yang dapat kita lakukan setiap harinya. Kebiasaan-kebiasaan kecil tersebut dapat membentuk karakter seseorang, meskipun terkadang terlihat sepele. Tindakan kecil yang membentuk fondasi kuat untuk pembentukan akhlak yang baik termasuk bersikap sabar saat menghadapi tantangan, bersikap jujur dalam semua hal, membantu sesama, dan menjaga lingkungan sekitar. Kesadaran akan pentingnya hal-hal kecil adalah langkah pertama menuju kepribadian yang baik.
Melalui kebiasaan kecil ini, nilai-nilai seperti kesabaran, integritas, empati, dan tanggung jawab terhadap lingkungan dapat berkembang dan berkembang. Dengan memilih tindakan yang mencerminkan akhlak yang baik dalam setiap situasi, kita tidak hanya membangun pondasi yang kuat untuk diri kita sendiri tetapi juga dapat berkontribusi positif pada lingkungan disekitar kita. Kita juga dapat memahami bahwa kebaikan bermula dari hal-hal kecil sebenarnya mengajarkan kita untuk menghargai nilai-nilai baik yang ada di setiap aspek kehidupan. Tindakan sederhana dapat membantu kita menjadi orang yang kuat, jujur, peduli terhadap sesama, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan kita. Oleh karena itu, mari kita percaya satu sama lain bahwa kebaikan kecil ini membangun akhlak yang baik dan menjadi orang yang baik yang dapat memengaruhi orang lain.
*Mahasiswa Psikologi Islam UIN Raden Mas Said Surakarta