Surakarta, 15 Juli 2025 — Sebanyak 39 mahasiswa Program Studi Psikologi Islam, bagian dari total 187 yudisia dari tujuh program studi di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) UIN Raden Mas Said Surakarta, resmi diyudisium dalam Yudisium Akbar Angkatan ke-59. Mereka dinyatakan telah menuntaskan masa studi dengan penuh dedikasi dan siap menebar manfaat di tengah masyarakat.
Dalam momen sakral bertema “Three Impactful Hours; Moving On with Memories, Leaving a Legacy,” para yudisia Psikologi Islam mengikuti rangkaian prosesi pembacaan Surat Keputusan Dekan, pelepasan jas almamater, hingga penayangan profil wisudawan terbaik. Simbol pelepasan jas almamater menjadi penanda berakhirnya masa belajar formal di kampus dan dimulainya pengabdian nyata di bidang psikologi dan pemberdayaan masyarakat.
Acara yang berlangsung pada Selasa, 15 Juli 2025 di Multazam Syariah Hotel Surakarta diawali registrasi sejak pukul 06.30 WIB dengan suasana religius melalui lantunan lagu islami dari grup musik alumni FUD, seperti Ya Habibal Qalbi, Sholawat Jibril, hingga Mawlaya. Tepat pukul 08.00 WIB, prosesi dibuka dengan masuknya jajaran dekanat, ketua dan sekretaris jurusan, serta para koordinator prodi ke ruangan utama, diiringi penampilan Tari Merak dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Kebersamaan semakin terasa dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars UIN Raden Mas Said Surakarta.
Suasana haru memuncak saat Dekan FUD, Dr. K.H. Kholilurrohman, M.Si., melepas jas almamater para yudisia. “Pelepasan jas ini bukan sekadar melepas selembar kain kebanggaan, tetapi simbol berakhirnya masa belajar di bangku kuliah dan awal pengabdian di tengah masyarakat. Jas ini saksi perjuangan, kerja keras, tawa, dan tangis. Kini, tanggung jawab akademik beralih menjadi tanggung jawab moral dan sosial,” tutur Pemandu Acara.
Yudisia, calon wisudawan terbaik dari setiap prodi, termasuk Psikologi Islam, Ajeng Nuryana Sarfitri dipanggil ke depan dan profilnya ditayangkan, menambah kesan mendalam. Momen kebersamaan diabadikan dengan nyanyian Bagimu Negeri. Perwakilan yudisia, Kamila Nur’aini (Prodi MD), menyampaikan sambutan penuh haru. Kenangan suka duka kuliah dirangkum dalam satu kata: ACC — simbol kemenangan kecil penuh syukur.
Suasana semakin hangat dengan penyerahan kenang-kenangan kepada Ikatan Alumni (IKA) FUD, termasuk dari Psikologi Islam. Ketua IKA FUD, Triyono, M.Si., yang juga Koordinator Program Studi Psikologi Islam, secara langsung menyerahkan bantuan tersebut kepada pihak fakultas, yang diterima oleh Dr. Nur Sidik, S.Fil.I., M.Hum., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama.
Dalam sambutannya, Triyono menegaskan bahwa sumbangan ini lahir dari rasa memiliki dan komitmen para alumni untuk terus mendukung almamater tercinta. “Kami ingin adik-adik mahasiswa FUD dapat belajar lebih nyaman dengan fasilitas pendukung akademik yang memadai. Semoga sumbangan tujuh unit air cooler ini dapat menambah kenyamanan di ruang laboratorium prodi, sehingga suasana belajar semakin kondusif dan produktif,” ujarnya.
Kontribusi alumni ini mendapat apresiasi penuh dari Dr. Nur Sidik, M.Hum., yang menyampaikan terima kasih kepada seluruh alumni atas kepedulian yang terus berkelanjutan. Ke depan, pihak fakultas terbuka terhadap berbagai inisiatif kontribusi alumni dan akan terus mendorong sinergi antara alumni dan fakultas, baik melalui gagasan, jejaring, maupun dukungan fasilitas. Kehadiran alumni yang peduli dinilai sebagai modal sosial yang sangat berharga untuk menguatkan reputasi FUD. Penyerahan tujuh unit air cooler ini diharapkan dapat mendukung kenyamanan mahasiswa saat praktikum, diskusi, maupun riset di laboratorium program studi masing-masing. Dengan suasana belajar yang lebih sejuk dan mendukung, diharapkan lahir inovasi-inovasi akademik baru dari para mahasiswa.
Perwakilan orang tua, dan Dekan FUD berpesan agar alumni Psikologi Islam selalu dekat dengan Al-Qur’an: membaca, memahami, dan mengamalkannya. Para lulusan juga diyakinkan untuk percaya diri menatap masa depan, sebab pendidikan di FUD membekali mereka tak hanya untuk menjadi ASN, tetapi juga wirausahawan, praktisi, atau akademisi. Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Zainul Abas, M.Ag., mewakili Rektor, menegaskan komitmen UIN Raden Mas Said sebagai kampus unggul. Para alumni diimbau untuk selalu optimis, “La takhaf wa la tahzan.”
Menutup rangkaian, suasana haru-bahagia terasa dalam sesi hiburan. Lagu Sebuah Kisah Klasik dan Sampai Jumpa dinyanyikan bersama, lampu ruangan dipadamkan, dan flashlight HP dinyalakan, menciptakan kenangan manis. Doa penutup dipimpin Dr. H. Lukman Harahap, S.Ag., M.Pd., Wakil Dekan Bidang Akademik, diakhiri foto bersama. Yudisium Akbar ke-59 diharapkan menjadi tonggak awal bagi 39 yudisia, calon wisudawan Psikologi Islam untuk terus menebar kebaikan di mana pun mereka berkiprah. Selamat menempuh perjalanan baru, semoga ilmu bermanfaat dan langkah selalu diridai Allah SWT. Selanjutnya, pada Kamis 17 Juli 2025 187 yudisia FUD akan mengikuti pelaksanaan wisuda tingkat Sarjana di Universitas. “Masa lalu di bangku kuliah adalah cerita perjuangan — ada sedih, tangis, tawa, dan rindu. Sekarang adalah pena — yuk tulis kisah baru, bukan cuma status galau. Esok? Tenang, esok kita panen cerita sukses bersama, untuk kembali mengabarkan ke kampus: Inilah aku yang baru! Terima kasih, Psikologi Islam UIN Surakarta — rumah awal lahirnya cerita ini.”
Informasi lebih lanjut mengenai Program Studi Psikologi Islam UIN Raden Mas Said Surakarta dapat diakses melalui akun resmi Instagram di pi.uinsurakarta. (Tj*)