Yogyakarta, 2 Juli 2025. Sebagai bentuk ikhtiar untuk memperdalam dan memperluas wawasan dalam bidang Psikologi Islam, Dosen Psikologi Islam dan juga Ketua Jurusan Psikologi dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas said Surakarta, Dr. Retno Pangestuti, M.Psi., Psikolog, turut serta dalam kegiatan Workshop Islamic Psychology Curriculum yang diselenggarakan oleh Asosiasi Psikologi Islam (API-HIMPSI), bekerja sama dengan International Association of Muslim Psychologists (IAMP) dan International Institute of Islamic Thought (IIIT). Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, sejak 30 Juni hingga 2 Juli 2025 di Hotel Grand Rohan, Yogyakarta, ini menjadi ruang strategis untuk menguatkan arah dan fondasi keilmuan Psikologi Islam di ranah akademik.
Hari pertama workshop dibuka dengan pemaparan dari Dr. Bagus Riyono, MA, yang menggugah peserta untuk meninjau kembali metode ilmiah dari perspektif Islam, melalui materi bertajuk "Scientific Method Revisited: Toward a Purpose-Driven Framework in Islamic Psychology". Dalam sesi berikutnya, dua narasumber dari International Islamic University, yaitu Prof. Nizar Alani dan Prof. Dawood Abdul Maleek, menyampaikan materi mengenai "Concept and Construct: The Foundation of Modern Psychology", yang menyoroti bagaimana konsep dasar psikologi modern dapat dikritisi dan direformulasi dalam kerangka Islam.
Memasuki hari kedua, semangat kembali ke wahyu menjadi benang merah diskusi. Materi pertama bertajuk "Back to Revelation: Rebuilding from Islamic Foundation" dibawakan oleh Prof. Alani dan Prof. Maleek, yang mendorong peserta untuk menyusun kembali bangunan psikologi dengan fondasi Islam sebagai titik tolak. Dalam sesi yang sangat reflektif, Diana Setyawati, Ph.D., Psikolog, menyampaikan materi "Reflecting through Revelation: Returning to the Human Essence", mengajak peserta menggali kembali hakikat manusia melalui lensa wahyu. Hari kedua ditutup dengan sesi konstruktif tentang "Constructing the Islamic Psychological Paradigm" oleh kedua profesor dari International Islamic University.
Pada hari ketiga, suasana diskusi semakin mengarah pada praktik dan masa depan Psikologi Islam. Empat narasumber—Prof. Nizar Alani, Prof. Dawood Abdul Maleek, Dr. Bagus Riyono, dan Diana Setyawati, Ph.D.—mengisi sesi yang merangkum seluruh rangkaian materi. Prof. Alani dan Prof. Maleek mengangkat tema "Shaping the Future of an Islamic Psychology: From Paradigm to Practice", yang membangun jembatan antara paradigma teoritis dan aplikasinya dalam praktik psikologi. Dr. Bagus Riyono melanjutkan dengan pembahasan mendalam mengenai "Maqasid Methodology", sebuah pendekatan yang menekankan tujuan-tujuan syariah dalam pengembangan ilmu psikologi.
Workshop ini ditutup dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara API-HIMPSI dan International Association of Muslim Psychologists (IAMP), sebagai langkah awal kolaborasi internasional yang lebih erat. Inisiatif ini diprakarsai oleh Dr. Bagus Riyono dan Diana Setyawati, Ph.D., dan menjadi penanda keseriusan komunitas akademik dalam mengembangkan kurikulum dan riset Psikologi Islam yang otentik, relevan, dan berakar kuat pada nilai-nilai wahyu.
Partisipasi UIN Surakarta dalam forum ini tidak hanya memperkaya perspektif keilmuan, namun juga mempertegas komitmen untuk terus berkontribusi dalam membumikan Psikologi Islam sebagai ilmu yang membawa kebermanfaatan bagi umat dan kemanusiaan. Informasi lebih lanjut mengenai Program Studi Psikologi Islam UIN Raden Mas Said Surakarta dapat diakses melalui akun resmi Instagram di pi.uinsurakarta (Eno*)