Malang, 22 November 2025 — Koordinator Program Studi Psikologi Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta, Triyono, M.Si., hadir bersama delegasi dari 25 Program Studi Psikologi dan Psikologi Islam di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia, baik negeri maupun swasta, untuk mengikuti Konsorsium Keilmuan Psikologi PTKI (K2P-PTKI). Kehadirannya merupakan bagian dari pemenuhan undangan resmi forum nasional tersebut. Pertemuan tahun ini mengusung tema: “Meneguhkan Psikologi di PTKI: Menuju Keilmuan yang Unggul, Terintegrasi, dan Berdampak.” Tema tersebut mencerminkan komitmen kolektif untuk memperkuat eksistensi dan karakter keilmuan psikologi dalam perspektif keislaman melalui kolaborasi akademik dan penguatan kelembagaan di berbagai level.

Kegiatan Konsorsium tahun 2025 terselenggara melalui kerja sama antara K2P-PTKI dan Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Suasana ilmiah terasa sejak pembukaan pada Kamis siang, yang ditandai dengan sambutan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si. Beliau menegaskan pentingnya konsolidasi antarprogram studi dalam upaya memperkuat identitas psikologi berbasis nilai keislaman, sekaligus merespons tantangan akademik dan sosial di tingkat nasional maupun global.
Setelah pembukaan agenda pada kamis malam dilanjutkan acara bersama Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag., tokoh sentral dalam pengembangan Psikologi Islam di Indonesia. Dalam pemaparannya, beliau menegaskan perlunya keberanian bagi psikologi dalam konteks PTKI untuk tampil sebagai disiplin ilmu yang memiliki kekhasan epistemologis dan spiritualitas yang kuat, namun tetap berlandaskan standar ilmiah yang kokoh dan dapat dipertanggungjawabkan.

Rangkaian diskusi berlanjut pada sesi Panel FGD yang digelar Jumat membahas isu strategis mengenai Peta Jalan Pendidikan Psikologi di PTKI serta Klasifikasi Rumpun Ilmu Psikologi, termasuk dinamika nomenklatur Psikologi Islam. Dua narasumber utama, yaitu Prof. Dr. Sahiron, M.Ag. (Direktur Pendidikan Islam) dan Dr. Rahmat Hidayat, Ph.D. (Ketua AP2TPI / Dekan Fakultas Psikologi UGM), memaparkan urgensi penyelarasan arah pengembangan psikologi di PTKI agar selaras dengan kebutuhan nasional serta perkembangan global. Diskusi berlangsung hangat dan produktif, memantulkan semangat seluruh peserta untuk menyatukan visi dan menyusun rekomendasi kebijakan strategis.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi Best Practice, yang membuka ruang berbagi pengalaman pengelolaan program Magister Psikologi dari beberapa PTKI, seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan UIN Sunan Ampel Surabaya. Para peserta memperoleh wawasan penting mengenai penyusunan kurikulum, tata kelola akademik dan administratif, peningkatan mutu sumber daya manusia, serta strategi pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Pada sesi lanjutan, forum kembali menggelar FGD tematik yang berfokus pada upaya memperkuat identitas keilmuan Psikologi Islam di Indonesia. Dr. Yunita Faela Nisa, M.Psi., Psikolog, selaku Wakil Ketua K2P-PTKI, menyampaikan visi pengembangan Psikologi Islam yang inklusif, adaptif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat kontemporer. Di sisi lain, pengurus K2P-PTKI merumuskan strategi pengembangan Psikologi Islam sebagai pedoman implementatif ke depan, dengan sejumlah rekomendasi penting terkait penguatan kelembagaan, pengembangan kurikulum, dan penyelesaian isu nomenklatur program studi.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Konsorsium Keilmuan Psikologi PTKI (K2P-PTKI) dengan Fakultas di PTKI yang memiliki Prodi Psikologi atau Psikologi Islam, sebagai komitmen bersama dalam pengembangan layanan Tri Dharma Perguruan Tinggi, mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Forum ditutup pada Sabtu (22/11) dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) sebagai langkah konkret pasca konsorsium. Seluruh peserta menyatakan optimisme bahwa kegiatan ini akan menjadi tonggak penting bagi penguatan psikologi di PTKI, baik secara regional maupun nasional. Keikutsertaan delegasi UIN Raden Mas Said Surakarta menjadi bagian strategis dalam memperluas jejaring kolaboratif dan meningkatkan kontribusi pengembangan Prodi Psikologi Islam. Diharapkan, hasil pertemuan ini mampu memberikan inspirasi dan dorongan nyata bagi penguatan kurikulum, peningkatan mutu akademik, serta inovasi layanan psikologi berbasis nilai keislaman. Informasi lebih lanjut mengenai Program Studi Psikologi Islam UIN Raden Mas Said Surakarta dapat diakses melalui akun resmi Instagram di pi.uinsurakarta