10 July 2025

Seminar Nasional & Call for Paper Psikologi Islam UIN Raden Mas Said Surakarta 2025 Gaungkan Tren Riset dan Tantangan Well-being Indonesia

Sukoharjo, Rabu, 9 Juli 2025 — Program Studi Psikologi, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, UIN Raden Mas Said Surakarta telah sukses menyelenggarakan Seminar Nasional dan Call for Paper  bertajuk “Exploring Research Trend in Islamic Psychology; Challenges of Realizing Indonesian Well-being” yang dilaksanakan di Aula FUD lantai 2. Kegiatan ini diikuti oleh 85 peserta yang hadir secara luring dan 95 yang hadir secara daring melalui zoom meeting dari berbagai latar belakang, meliputi mahasiswa, dosen, praktisi, dan pegiat Psikologi Islam dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga di Indonesia.

Seminar ini menghadirkan tiga narasumber utama yang merupakan akademisi sekaligus praktisi di bidang Psikologi Islam, yaitu Seyed Jamaluddin Miri (ISIP Sweden), Prof. Taufiq Kasturi, Ph.D (UMS Surakarta), dan Dr. H. Fuad Nashori, M.Si., Psikolog (UII Yogyakarta). Diskusi dipandu oleh moderator sekaligus fasilitator: Wakhid Musthofa, M.Psi., Psikolog; Islakhul Muttaqin, M.Psi.; Ferdinanto, S.Psi.; dan Tugabus Muhammad Kamal Sandjadirdja, S.Psi

Acara dibuka pukul 08.00 WIB dengan pembacaan doa, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Mars UIN Raden Mas Said Surakarta. Sambutan pertama disampaikan oleh Dr. Retno Pangestuti, M.Psi., selaku Ketua Jurusan Psikologi dan Psikoterapi, yang mengucapkan selamat datang kepada para narasumber dan seluruh peserta. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya seminar ini sebagai momentum untuk menajamkan dan mengimplementasikan Visi Program Studi Psikologi Islam, yakni Menjadi Program Studi yang Unggul dan Inovatif dalam Penyelenggaraan Pendidikan Psikologi Islam berbasis Akhlakul Karimah untuk Mewujudkan Kesejahteraan Psikologis Masyarakat Indonesia.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Dr. H. Kholilurrohman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, yang secara resmi membuka acara seminar. Beliau menegaskan pentingnya Prodi Psikologi Islam untuk terus memperkuat fondasi keilmuan agar para mahasiswa mampu menunjukkan jati diri sebagai akademisi Psikologi Islam yang unggul, tidak hanya pada aspek akademik, tetapi juga dalam adab dan akhlakul karimah. Sesi pembukaan kemudian ditutup dengan pembacaan doa oleh Dr. Nur Sidik, S.Fil.I., M.Hum., selaku Wakil Dekan III.

 

Pada sesi pertama, Mr. Seyed Jamaluddin Miri memaparkan tren riset Psikologi Islam dari perspektif global. Meski disampaikan secara daring, antusiasme peserta tetap tinggi. Diskusi interaktif di kolom komentar mencerminkan tingginya minat peserta dalam memahami Psikologi Islam kontemporer dari sudut pandang internasional.

Sesi kedua diisi oleh Prof. Taufiq Kasturi, Ph.D, yang menekankan pentingnya menggali fitrah manusia sebagai kunci kebahagiaan sejati (eudaimonia). Mengutip paradigma fitrah sebagaimana ditegaskan oleh Al-Thobari dan Buya Hamka, beliau menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki kecenderungan bawaan untuk tunduk pada kebenaran dan keilahian. Hal ini selaras dengan konsep Hayatan Thoyyibah dalam QS. An-Nahl:97, bahwa kehidupan yang baik adalah kehidupan yang penuh makna dan kebaikan lahir batin. Prof. Taufiq menegaskan bahwa kebahagiaan sejati tidak bersifat hedonistik semata, melainkan lahir dari proses pemaknaan mendalam, ketundukan pada fitrah, dan penerimaan diri yang utuh. Sejalan dengan pemikiran Viktor Frankl, beliau menyampaikan bahwa penderitaan pun dapat menjadi sumber makna hidup, bergantung pada cara seseorang memaknainya. Beliau menegaskan, “Masalah bukanlah bahaya, yang berbahaya adalah cara kita meresponsnya.”

Sesi ketiga menghadirkan Dr. H. Fuad Nashori, M.Si., Psikolog, yang membahas epistemologi Psikologi Islam dengan menekankan pentingnya wahyu sebagai sumber utama keilmuan. Dalam paparannya, Dr. Fuad menjelaskan bahwa Psikologi Islam harus dibangun di atas ayat qauliyah (teks wahyu) dan ayat kauniyah (realitas empiris). Konsep ini menegaskan posisi Psikologi Islam sebagai sains normatif-empiris, yakni memadukan prinsip normatif Al-Qur’an dan Hadis dengan metodologi riset objektif.

Beliau mencontohkan berbagai temuan sains modern, seperti manfaat shalat, zikir, dan doa yang sebenarnya telah diisyaratkan dalam kitab suci. Dengan demikian, tugas ilmuwan Muslim adalah mendialogkan wahyu dengan realitas melalui riset, agar temuan empiris semakin meneguhkan kebenaran Al-Qur’an. Dr. Fuad juga menekankan pentingnya riset pustaka, riset empiris, dan pengembangan konstruk Psikologi Islam (seperti syukur, sabar, tawadhu, ikhlas) untuk memperkuat landasan keilmuan ini. Tantangan bagi generasi ilmuwan Muslim ke depan adalah membuktikan keterkaitan riset modern dengan wahyu.

Setelah pemaparan narasumber, seminar dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab interaktif yang semakin memperkaya wawasan peserta. Pertanyaan yang diajukan tidak hanya seputar teori, tetapi juga praktik riset, peluang kolaborasi antaruniversitas, serta tantangan implementasi Psikologi Islam di Indonesia.

Seminar ditutup sekitar pukul 13.00 WIB dengan penyerahan cenderamata kepada para narasumber, sesi foto bersama, serta harapan agar forum ini menjadi momentum strategis untuk memetakan arah riset Psikologi Islam yang lebih kolaboratif dan berdampak nyata pada kesejahteraan bangsa. Kolaborasi lintas perguruan tinggi serta integrasi wahyu dengan realitas objektif diharapkan menjadi fondasi untuk menjawab tantangan kesejahteraan (well-being) masyarakat Indonesia di masa mendatang.

Sebagai tindak lanjut, Pada Pukul 13.30 WIB dilaksanakan Call for Papers sebagai forum ilmiah untuk pertukaran gagasan, teori, dan temuan riset antarakademisi, peneliti, mahasiswa, dan praktisi dalam pengembangan Psikologi Islam yang kontekstual di Indonesia. Luaran yang diharapkan berupa prosiding Seminar Nasional ber-ISBN yang memuat kumpulan artikel ilmiah hasil Call for Papers dari peserta.

Tema Call for Papers: Epistemologi dan Teori Psikologi Islam; Spiritualitas Islam dalam Intervensi Psikologis;  Kesehatan Mental dalam Keluarga dan Komunitas Muslim; Praktik Klinis dan Konseling Islam; Isu Kontemporer dalam Psikologi Islam; Kepribadian Muslim sebagai Dasar Kesehatan Mental; Kepribadian Muslim & Tantangan Mahasiswa Modern; dan Kepribadian Muslim dalam Dunia Kerja dan Organisasi Prosiding akan diterbitkan melalui laman resmi: https://conferences.uinsaid.ac.id/inspire/scheduled/2025 

Dalam forum tersebut, diberikan pula penghargaan Best Presenter kepada beberapa peserta seperti pada artikel berjudul “Strategi Self-Management Mahasiswa dalam Menyeimbangkan Peran Ganda Sebagai Pengurus Pondok Pesantren”, ditulis oleh Oktaviana Devi Romadani, Muhammad Danadyaksa Pamungkas, Naily Arrozanah, dan Islakhul Muttaqin (UIN Raden Mas Said Surakarta). Penelitian dengan pendekatan fenomenologi ini mengeksplorasi strategi pengelolaan diri mahasiswa yang juga berperan sebagai pengurus pondok pesantren. Fokusnya pada manajemen motivasi, konflik peran, manajemen waktu, keseimbangan hidup, dan dukungan sosial. Juga artikel berjudul “Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Efikasi Diri Mahasantri Penghafal Al-Qur’an”, ditulis oleh Nurul Badriyah (UIN Raden Mas Said Surakarta). Artikel ini mengkaji bagaimana dukungan sosial teman sebaya berkontribusi signifikan dalam meningkatkan efikasi diri mahasantri penghafal Al-Qur’an. Temuan ini menekankan pentingnya manajemen dukungan sosial di lingkungan pendidikan tinggi Islam untuk meminimalkan masalah efikasi diri. Serta artikel berjudul “Strategi Spiritual Coping Perempuan Muslim Generasi Sandwich: Tinjauan Berdasarkan Psikologi Islam”, ditulis oleh Alhimni Fabiansyah (Universitas Muhammadiyah Surakarta). Artikel ini membahas strategi spiritual coping yang diterapkan oleh perempuan Muslim generasi sandwich, yaitu mereka yang memikul peran ganda merawat anak dan orang tua dalam budaya patriarkal Indonesia. Penelitian ini memperkaya literatur Psikologi Islam dengan menekankan peran nilai spiritual dalam mendukung kesehatan mental perempuan Muslim.

Seminar Nasional dan Call for Papers; “Exploring Research Trend in Islamic Psychology; Challenges of Realizing Indonesian Well-being” berhasil menjadi forum ilmiah yang mempertemukan akademisi, peneliti, mahasiswa, dan praktisi Psikologi Islam untuk berdiskusi, berbagi gagasan, serta merumuskan arah pengembangan riset Psikologi Islam di Indonesia. Diharapkan, melalui kolaborasi riset, integrasi wahyu dengan realitas empiris, serta publikasi prosiding, Psikologi Islam dapat semakin berkontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis masyarakat Indonesia. Informasi lebih lanjut mengenai Program Studi Psikologi Islam UIN Raden Mas Said Surakarta dapat diakses melalui akun resmi Instagram di pi.uinsurakarta. (Tj*)

Seminar Nasional & Call for Paper Psikologi Islam UIN Raden Mas Said Surakarta 2025 Gaungkan Tren Riset dan Tantangan Well-being Indonesia