Jum’at, 3 Mei 2019- psikologi islam IAIN Surakarta menyelenggarakan acara pucak milad ke- 2 yang bertemakan “Bertumbuh Bersama Menginspirasi Semua”. Acara ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa psikologi islam IAIN Surakarta dan Dr. H. Moh. Abdul Kholiq Hasan, M.A., MED selaku kepala jurusan, Bapak Wakhid Musthofa, M.PSI., PSIKOLOG selaku sekretaris Jurusan serta Ibu Lintang Seira Putri, M.A, dan Ibu Sisca Efnita, M.PSI., PSIKOLOG selaku dosen Psikologi Islam IAIN Surakarta.
Adapun kegiatan dihari ke-3,yaitu Muqoddaman, peresmian kelompok Studi Psikologi Islam (KSPI), BSC (Building Spiritual Character), dan launching Website Psikologi Islam. Muqoddaman dan acara potong tumpang yang dipimpin langsung oleh Dr. H. Moh. Abdul Kholiq Hasan, M.A., MED selaku kepala jurusan, beliau memiliki harapan agar kedepannya Psikologi Islam selalu terdepan dan bisa menginspirasi yang lain. Psikologi Islam jug memiliki oraganisasi yaitu HIMAPSI (Himpunan Mahasiswa Psikologi Islam ) yang didalamnya di bagi menjadi 4 Departemen,yaitu Departemen Sosial dan Kerohanian, Departemen Keilmuan dan Kebudayaan, Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan yang terakhir Departemen Kominikasi dan Informasi, setiap Departemen memiliki struktur atau aturannya sendiri.
Pengenalan KSPI (Kelompok Studi Psikologi Islam), kelompok ini berdiri sebagai lembaga independen terkait pengembangan psikologi islam dan juga sebagai wadah untuk melakukan pengkajian fenomena-fenomena dalam psikologi berdasarkan pemikiran para tokoh muslim. Dan adapun tujuannya untuk menggali pengetahuan mengenai keilmuan psikologi berdasarkan pemikiran dan sudut pandang para tokoh muslim dunia.
Dan acara berikutnya adalah BSC (Building Spiritual Character) ke-4 yang bertemakan “Industri Game Pertaruhkan Generasi”. Ibu Sisca Efnita, M.PSI.,PSIKOLOG selaku pemateri memaparkan pentingnya mengurangi game untuk kemajuan para generasi bangsa. Beliau mengatakan bahwasanya indonesia menempatkan peringkat ke 16 daftar industri game terbrsar di dunia yang memiliki 43,7 juta gamer ( 56 % adalah laki-laki) dan berpotensi menghasilkan hingga US$ 880 juta atau sekitar Rp. 11,9 triliun pada tahun 2017. Bahkan Menpora (menteri pemuda dan olahraga) Imam Nahrawi berpendapat e-sport harus mulai masuk ke kurikulum pendidikan untuk mengakomodasi bakat-bakat muda.
Apakah e-sport bisa dikatakan olah raga?, beliau menyampaikan bahwa olahraga adalah aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Game itu sendiri memiliki dampak positif dan negatif bagi para gamers, apabila bermain game terus dilakukan berulang-ulang maka akan mengakibtan kecanduan yang dapat mengakibatkan menurunya kemampuan kognitif, sulit mengendalikan kontrol diri. Faktor-faktor yang terkait dengan kecanduan game, yaitu kesepian, dan memiliki kepercayaan diri yang rendah .
Dalam islam game hanyalah selingan sebagai penghilang penat. Oleh karena itu, tidak boleh melalaikan dan melanggar syariat. Melakukan permainan yang menghabiskan waktu dan tenaga sehingga mengalihkan pengabdian kepada Allah sebagai fokus hidupnya. Dan acara yang terakhir adalah launching website Psikologi Islam serta membacakan penghargaan piala bergilir untuk setiap kelas . (KMF/HIMAPSI)