Surakarta, 1 Agustus 2022- Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program magang yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Psikologi Islam (PI) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta. Sebelum adanya pemberlakuan kebijakan magang dalam Kurikulum Merdeka oleh Kemendikbud, Prodi PI telah menyertakan magang dalam kurikulum pendidikannya. Sebagaimana yang telah tercantum pada buku panduan akademik bahwa kegiatan PPL menjadi salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa Psikologi Islam. Pada program studi PI, mahasiswa disarankan untuk memilih salah satu peminatan yang akan diperdalam di antaranya peminatan klinis, industri dan organisasi, sosial, pendidikan, perkembangan, dan pengembangan Psikologi Islam. Sebelum mahasiswa PPL terjun ke lokasi magang sesuai peminatannya, pihak prodi terlebih dahulu memberikan pembekalan, pembagian kelompok beserta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang akan membimbing selama proses magang. Selanjutnya selama proses magang, mahasiswa akan dibimbing oleh supervisor lapangan yang memantau perkembangan mahasiswa sebagai laporan kepada DPL.
Polresta Surakarta menjadi salah satu tempat yang dipilih oleh mahasiswa untuk belajar secara langsung bagaimana implementasi ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama enam semester sebelumnya di bangku perkuliahan. Tujuh mahasiswa sudah memulai aktivitas PPL di Polresta sejak penyerahan PPL pada awal bulan Agustus 2022 dan akan berakhir di akhir bulan Agustus atau awal September 2022. Monitoring (1/08/2022) dilakukan oleh Bapak Wakhid Musthofa, M.Psi., Psikolog selaku DPL kelompok 6 yang melaksanakan PPL di Polresta Surakarta. Sebelum Bapak Wakhid melaksanakan peninjauan lebih dalam, terlebih dahulu beliau menemui Bapak Pembina Thohari, S.Ag., M.Pd.I selaku Kasubbag Watpers sekaligus supervisor lapangan untuk mengetahui perkembangan mahasiswa bimbingannya di tempat magang yang kemudian dilanjutkan peninjauan langsung kepada masing-masing divisi penempatan mahasiswa. Namun karena Bapak Thohari sedang melaksanakan ibadah haji maka digantikan oleh Bapak Cahyo selaku Paurlat di bagian SDM sekaligus menjadi pembina mahasiswa magang.
Tujuh mahasiswa PPL kelompok 6 ditempatkan pada empat sub unit selama kurang lebih satu bulan. Empat sub unit tersebut diantaranya, yaitu bagian SATres narkoba dan Forensik yang berfokus pada pembinaan dan penyelidikan tindak pidana penyalahgunaan narkoba, bagian Primer Koperasi Kepolisian (PRIMKOPPOL), dan bagian Logistik. Meskipun sekilas terlihat tidak linier dengan disiplin ilmu Psikologi Islam, akan tetapi selama masih ada manusia maka, ilmu Psikologi dapat digunakan di mana saja. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Koppol Purn H. Zaenal Arifin, selaku sesepuh yang bertugas di Primkoppol ”Tidak apa jika saat ini magang nya tidak sesuai,karena ilmu itu luas kita bisa belajar apapun darimanapun tanpa terkecuali, bisa jadi pengalaman yang kita dapat hari ini akan bermanfaat di masa depan walaupun mungkin tidak sesuai dengan bidang kelimuwan kita saat ini,intinya mau belajar itu sudah sangat bagus.’’
Meskipun sekilas terlihat tidak linier dengan disiplin ilmu Psikologi Islam, akan tetapi selama masih ada manusia maka, ilmu Psikologi dapat digunakan di mana saja. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Kompol Purn H. Zaenal Arifin, selaku sesepuh yang bertugas di Primkoppol “Mungkin saat ini magangnya tidak sesuai dengan disiplin ilmu Psikologi, tetapi suatu saat apa yang dipelajari di sini akan bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain, mungkin apa yang kita pelajari saat ini akan dibutuhkan dimasa depan. “ Selain itu, Bapak Wakhid selalu DPL memberikan nasehat kepada mahasiswa untuk melakukan pengenalan lingkungan melalui pengamatan lingkungan sekitar atau mengikuti isu yang ada di sub unit masing-masing dengan tetap memperhatikan batasan dalam keterlibatan isu. Rasa peka dan ingin tahu yang tinggi menjadi modal penting bagi mahasiswa untuk dapat memahami berbagai perilaku dan fenomena psikologi di bidang pekerjaan lain. Sehingga mahasiswa dapat memilih fenomena yang menarik untuk dikembangkan dalam penelitian sekaligus menjadi masukan berharga bagi lembaga tempat magang.