Sukoharjo – Pada hari sabtu – minggu, 26 – 27 Oktober 2019 jurusan Psikologi Islam IAIN Surakarta mengirimkan dua orang delegasinya yaitu Aris Setiawan (mahasiswa semester 5) dan Pingky Ayu Lestari (mahasiswi semester 3) untuk megikuti acara seminar “Milenial Tanggap Bencana” dan Pelatihan keterampilan “Psychological First Aid untuk kasus Trauma, Depresi, dan Risiko Bunuh Diri pada Penyintas Bencana” yang dilaksananakan di Gedung B, Ruang 1.2, Fakultas Psikologi dan kesehatan Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, Jawa Tengah.
Acara ini merupakan salah saru program kerja Kompartemen Pengabdian Masyarakat, HIMPSI Wilayah Jawa Tengah. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Kesehatan Mental Sedunia 2019. Acara dimulai pukul 08.30 WIB, yang dibuka oleh MC. Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, peserta dan panitia sangat bersemangat dalam menyanyikannya. Acara selanjutnya yaitu sambutan – sambutan, sambutan pertama disampaikan oleh ketua HIMPSI Jateng yaitu Bapak Ouys Alkharani, M.M., M.Psi., Psikolog, beliau menyampaikan banyak terimakasih kepada panitia penyelenggara dan peserta umum maupun delegasi yang telah hadir dalam acara seminar dan pelatihan serta mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Psikologi dan kesehatan UIN Walisongo, yang telah menyediakan tempat, dan fasilitas lainnya dalam acara ini. Selain itu, beliau juga menyampaikan tentang tujuan diselenggarakannya acara ini yaitu untuk saling bisa mensinergikan dalam penanganan bencana alam khususnya di Jawa Tengah, dan untuk mempermudah koordinasi antar masiswa dan praktisi psikologi yang akan terjun ke tempat bencana agar nantinya tidak ada tumpang tindih kegiatan dan miskomunikasi pada saat terjadi benca alam. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Bapak Prof. Dr. H. Syamsul Ma’arif, M.Ag, beliau menyampaikan banyak terimakasih kepada HIMPSI Jateng yang telah mempercayakan penyelenggaraan acara ini di Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang.
Acaranya selanjutnya yaitu penyampaian materi mengenai peta bencana di jawa tengah dan manajemen penanggulangan bencana yang disampaikan oleh Bapak Dinarjati Nugroho saputro, S.Psi, mewakili Kepala PLH BPBD Jateng, Bapak Drs. Sudaryanto, M.si dikarenakan berhalangan hadir, beliau menjelaskan mengenai posisi Indonesia secara geografis, pergerakan lempeng di Indonesia, kondisi geologi Indonesia, menjelaskan wilayah – wilayah yang rawan bencana di Indonesia, menyampaikan ancaman bencana yang ada di Jawa Tengah, misalnya seperti gempa bumi, tsunami, gas beracum, kebakaran, kekeringan, tanah longsor, puting beliung, gunung meletus, dan banjir. Kemudian beliau meyampaikan mengenai manajeman bencana, yang dibagi menjadi tiga tahap, yang pertama yaitu pra bencana (mitigasi bencana, manajeman resiko bencana, dan kesiapsiagaan), yang kedua yaitu saat bencana (manajemen kedarutatan), ketiga yaitu pasca bencana (manajemen pemulihan). Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa menjadi seorang relawan, harus memiliki kemampuan dan kepedulian untuk berkerja secara sukarela dan ikhlas dalam upaya penanggulangan bencana. Kemudian beliau menyampaikan beberapa kegiatan relawan jawa tengah yang telah dilaksanakan, seperti mendirikan tenda, dan pembuatan layanan MCK dan penyaluran Logistik di kota Lombok NTB (agustus 2018), kemudian di kota Palu, kab. Sigi dan donggala Sulawesi tengah, (oktober 2018) layanan pendirian tenda, layanan dapur umum, layanan kesehatan dan layanan pembangunan hunian sementara. Kemudian di kab. Pendeglang Banten. (desember 2018) dan di kab. Sukabumi dan kota Lampung (januari 2019) penyaluran tenda dan logistik.
Acara selanjutnya yaitu penyampaian materi mengenai peran ilmuan dan praktisi psikologi untuk kebencanaan di jawa tengah, yang disampaikan oleh ketua HIMPSI Jateng Bapak Ouys Alkharani, M.M., M.Psi., Psikolog, beliau menyampaikan peran ilmuan psikologi dan psikolog dalam penanganan bencana, seperti meminimalisir risiko dan dampak paparan bencana kepada korban, terutama pada saat fase rekonstruksi, bisa dengan cara pertolongan pertama psikologis (PFA) dan bisa juga dengan cara Pemulihan trauma (Trauma Healing). Beliau juga menceritakan pengalaman – pengalaman beliau pada saat terjun menjadi seorang relawan di beberapa tempat yang mengalami benca alam di Indonesia.
Kemudian acara yang selanjutnya yaitu disampaikan oleh dua perwakilan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yaitu Ayu Rizqy Ramadhani dan Anisa Fadhilah Qalami, mereka menyampaikan pengalaman mereka pada saat menjadi relawan di Kalibening Banjarnegara, di Lombok NTB, dan di kota Palu, Sigi, serta Donggala. Setelah itu penyampaian materi selesai, kemudia dilanjutkan Tanya jawab, dan pada pukul 12.00 acara seminar milenial tanggap bencara selesai, dilanjutkan dengan istirahat, sholat, dan makan.
Pada pukul 13.00 acara pelatihan keterampilan dimulai dengan penyampain materi Psychological First Aid, yang disampaikan oleh Bapak Yudi Kurnniawan, M.Psi., Psikolog, beliau menyampaikan, PFA merupakan cara untuk memberikan dukungan emosional dan membantu mengurangi distress dan mencegah perilaku negative. Terdapat tiga prinsip PFA, yaitu : look, listen dan link, kemudian diakhir materi, para peserta pelatihan langsung melakukan praktik metode PFA ini. Acara selanjutnya yaitu pemberian materi assesmen problem psikologi pascabencana, yang disampaikan oleh Bapak Andika Arif Maulana, M.Psi., Psikolog, beliau menyampaikan pengertian assesmen dan apa saja yang perlu digali/dicari dan bagaimana melakuakn asesmen yang baik. Acara selanjutnya yaitu disampaikan oleh ibu Lainatul Mudzkiyyah, M.Psi., Psikolog, beliau menyampaikan materi mengenai intervensi dasar untuk problem psikologi pascabencana, selain itu beliau juga memberikan praktik art/drawing therapy, dimana peserta dibagi menjadi beberap kelompok kemudian masing – masing anggota kelompok menggambar gambar bebas apa saja, setelah itu di presentasikan. Setelah itu, acara pun selesai, kemudian dilanjutkan dengan istirahat, sholat dan makan.
Acara dilanjutkan pada pukul 19.30 yaitu disampaikan oleh Bapak, Dr. Ugung D.A., Psikolog, beliau menyampaikan materi mengenai penyamaan persepsi pendampingan psikologi pascabencana di Jawa Tengah dan sekaligus memeberikan simulasi penyusunan program psikologi untuk pendampingan pascabencana. Dalam simulasi ini, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian setiap kelompok diberikan tugas untuk mencari data mengenai suatu daerah, baik itu data geografis suatu daerah, data penduduk secara keseluruhan, data anak-anak, ibu hamil dan lansia. Dan apa yang akan dilakukan kelompok tersebut jika ditugaskan di daerah tersebut, dan setelah berdiskusi, masing – masing kelompok diberikan kesempatan untuk mepresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Acara pada malam hari pun selesai, kemudian dilanjutkan dengan istirahat dan tidur malam.
Pada pagi harinya, acara dimulai pada pukul 08.00, diisi dengan acara fun games yang dilaksanakan di luar ruangan, disekitar gedung B Fakultas Psikologi dan Kesehatan, peserta dibagi menjadi delapan kelompok, kemudian masing – masing kelompok membuat satu games, yang nantinya akan dilakuakan bersama peserta yang lainnya. Setelah itu, acara dilanjutkan di dalam ruangan, kemudian diisi oleh ketua HIMPSI Jateng yaitu Bapak Ouys Alkharani, M.M., M.Psi., Psikolog, beliau berpesan bahwa setalah acara ini para peserta pelatihan harus mempersiapkan diri, menambah ilmu dan kemampuan, mempersiapkan fisik dan mental sebaik mungkin sehingga nanti harus siap ketika ditugaskan kapanpun dan dimanapun, kemudian memberikan informasi ke fakultas/jurusan mengenai acara PFA ini, kemudian melakukan tindak lanjut dari kegiatan ini dapat berupa, ToT (Training of Trainer), sharing session, atau kegiatan lainnya.
Setelah itu, acara selanjutnya yaitu diisi oleh Bapak Yudi Kurnniawan, M.Psi., Psikolog, beliau membagi perserta sesesuai dengan regional atau asal kampus masing – masing peserta yang saling berdekatan, kemudian setelah itu para peserta diberikan tugas untuk membuat suatu rancangan kegiatan tindak lanjut dari acara pelatihan PFA ini, kegiatannya dapat berupa workshop, seminar, ToT (Training of Trainer), atau sharing session, yang nantinya dapat dilaksanan di masing – masing regional/kampus, sehingga nantinya diharapkan dari adanya kegiatan ini akan ada banyak mahasiswa psikologi khususnya dan masyarakat pada umumnya yang memiliki pengetahuan / kemampuan dalam bencana alam, memiliki kepedulian, dan keiklasan serta siap untuk ditugaskan menjadi relawan ketika suatu saat nanti terjadi suatu bencana alam. Kemudian acara pelatihan PFA selesai dan resmi ditutup oleh perwakilan dari pimpinan Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo semarang.
Menurut saya acara seminar milenial tanggap bencana dan pelatihan keterampilan Psychological First Aid yang telah dilaksanakan selama dua hari dari hari sabtu – minggu, tanggal 26 – 27 oktober 2019 kemarin sangat luar biasa sekali, saya sangat antusias sekali dalam mengikuti acara ini, karena saya mendapatkan pengetahuan yang baru mengenai bencana alam dan menjadi lebih paham dimana posisi kita sebagai sarjana psikologi dan peran apa yang dapat kita lakukan dalam penanggulangan bencana alam. Selain itu saya juga memperoleh relasi baru, kenalan baru dari perwakilan mahasiswa dan mahasiswi jurusan psikologi yang ada di Jawa Tengah. Manfaat acara ini untuk jurusan Psikologi Islam IAIN Surakarta, yaitu sebagai salah satu upaya untuk bersinergi dan saling berkoordinasi dengan jurusan Psikologi lainnya yang ada di Jawa tengah, dengan HIMPSI dan pihak – pihak terkait lainnya dalam penanggulangan bencana, selain itu juga merupakan upaya untuk menunjukkan eksistensi, dan peran aktif jurusan psikologi islam IAIN Surakarta dalam membantu permasalahan yang ada di masyarakat. Untuk kedepannya semoga mahasiswa psikologi khususnya mahasiswa psikologi islam IAIN Surakarta lebih memiliki kepedulian terhadap sesama dan dapat ikut berperan aktif dalam penanggulangan bencana yang ada di Indonesia serta dapat berpartisipasi dalam kegiatan – kegiatan positif lainnya.
Ditulis oleh : Aris Setiawan/171141040 (mahasiswa semester 5)